Dalam tulisan ini hanya membahas mengenai evaluasi program sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR). Dalam
proses evalusi program sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) terhadap Kejadian Luar Biasa
(KLB) ini melibatkan beberapa stakeholder, di antaranya yaitu
:
1. Kader
Bersama
petugas kesehatan, secara aktif melakukan pelacakan kasus yang terkait wabah.
Kader juga berperan dalam posyandu kesehatan di lingkungannya. Memberikan
sosialisasi mengenai penyakit yang merebak di masyarakat.
2. Masyarakat
Masyarakat
ikut berobat mengetahui sedini mungkin gejala penyakit yang dideritanya. Dan
melaporkan ke petugas kesehatan terdekat atau kepada kader kesehatan scepat
mungkin. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama memotivasi penderita dan memotivasi
masyarakat yang memilik keluarga yang sakit untuk berobat ke fasilitas
kesehatan terdekat dan menjaga kesehatan agar tidak tertular.
3. Kelurahan/Kecamatan
Menyiapkan
data – data demografi, pekerjaan, pendidikan, Gakin. Memudahkan pendataan dan
perijinan agar birokrasi mudah dari tingkat bawah sampai atas. Memudahkan
kebutuhan data warga miskin penderita penyakit yang dapat menimbulkan wabah yang
ingin berobat ke fasilitas kesehatan. Kelurahan/ Kecamatan berperan dalam
membantu sosialisai program yang berkaitan dengan pengendalian penyakit menular.
Kelurahan dan kecamatan juga berperan dalam penyebarluasan jaminan kesehatan
nasional yang dapat digunakan oleh pasien penyakit wabah.
4. Rumah
Sakit
Rumah
Sakit dalam pelaksanaan program kewaspadaan dini dan respon berperan dalam
pemeriksaan pasien yang menderita penyakit menular yang dapat menimbulkan
wabah. Rumah sakit melaporkan hasil pemeriksaan ke dinas kesehatan kota untuk
ditindaklanjuti.
5. Laboratorium
Laboratorium
berperan dalam pemeriksaan klinis dari specimen yang diambil dari penderita
penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar